Saat ini, pasien-pasien yang mengalami gejala penyakit menular seperti sepsis, penyakit serupa influenza, demam disertai ruam pada kulit, atau meningitis, umumnya mendapatkan penanganan yang serupa: pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium, terapi antibiotik oleh dokter sesuai dengan perkiraan penyebab penyakit, dan kemudian berharap hasil analisis laboratorium yang memerlukan waktu berhari-hari dapat menjelaskan penyebab infeksi tersebut.

Diperlukan inovasi pada pemeriksaan diagnostik yang memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk membedakan dengan segera pasien yang memerlukan antibiotik dan pasien yang dapat ditangani secara aman tanpa antibiotik. Hal ini juga dapat membantu mengatasi masalah resistensi antibiotik yang semakin memburuk.